Rabu, 21 Juli 2010

Case 2: mystery case

Kasus demi kasus terselesaikan berkat bantuan dari sahabat kami yaitu Shiro. Case yang sulit sekalipun di selesaikan dengan mudahnya. Suatu pagi, Shiro mengirimkan SMS kepadaku.

“Hai josh, aku tau kamu adalah penulis yang hebat. Bagaimana kalau kamu menceritakan tentang case di pulau terpencil 3 bulan yang lalu. Aku rasa itu cerita yang cukup menarik.”

Isinya cukup membuatku sedikit kaget. Pada saat itu Shiro sedang menangani kasus di kota lain sementara aku serta Andre tidak dapat menemaninya karena kesibukan sekolah. Entah apa yang dipikirkan sehingga tiba-tiba saja dia SMS seperti itu padaku. Tapi bukanlah ide buruk untuk menulisnya. Dengan segera aku mencari data tentang case itu. Setiap case yang aku saksikan selalu aku catat di laptopku ini. Sedikir sulit mencarinya karena begitu banyak case yang aku saksikan sendiri dengan mata kepalaku. Setelah menemukan datanya kamipun menghubungi Andre untuk membantuku menulis. Rumahnya sedikit jauh dari rumahku jadi aku menunggu cukup lama. Setelah datang, kamipun memulai menulis.

Suatu pagi di sekolah Shiro menerima SMS dari kepolisian. Seperti biasanya Sam si polisi menghubungi Shiro untuk membantu memecahkan misteri. Case kali ini terjadi di sebuah pulau di dekat perbatasan negara. Sebelum kami berpergian jauh, aku mencoba mencari informasi tentang pulau yang akan kami tuju itu. Menurut data dari internet pulau itu memiliki beberapa mitos yang cukup menarik. Diantaranya ada sebuah mitos mengatakan terdapat sebuh naga yang tinggal di puncak gunung pulau itu. Karena itu, setiap masa gerhana matahari di pulau selalu diadakan acara ritual untuk memberikan pengorbanan untuk naga dengan cara membawa hewan ternak dan menjatuhkannya ke dalam kawah gunung berapi agar naga tidak marah dan menjaga pulau itu. Saat sampai pertama kali di sana kami kagum dengan pemandangan yang indah. Apa lagi saat itu sudah malam. Laut terlihat sangat jernih berwarna biru dengan di hiasi ikan-ikan kecil yang berenang. Pantainya pun bersih dan tertata kios pedagang di tepinya. Sesampainya di sana sebenarnya Sam ingin langsung membawa kami ke TKP di dekat pantai itu tapi Shiro menolak karena dia melihat aku dan Andre sudah terlihat kecapean jadi kami menuju hotel untuk beristirahat dulu. Keesokan harinya pagi-pagi sekali kami langung menuju TKP. Ternyata kejadiannya berada di tepi pantai. Menurut saksi kejadian itu berawal saat penduduk setempat sedang mengadakan ritual pengorbanan dari tepi pantai menuju puncak gunung. Tiba-tiba ada yang jatuh dari langit. Hal itu hanya di tanggapi biasa saja oleh orang sekitar tapi setelah melihat apa yang jatuh tadi, teriakan histerispun terdengar kencang. Itu adalah seorang wisatawan asing bernama Min Hyun Jo yang sedang berlibur dengan teman-temannya. Dia terjatuh di atas pantai padahal di atas pantai itu hanyalah langit kosong. Tebing berada cukup jauh dari pantai itu. Tentu tidak mungkin dia bunuh diri dengan melompat dari tebing itu dan jatuh di dekat pantai. Dia dan teman-temannya adalah seorang peneliti budaya. Mereka datang untuk mendalami tentang budaya di pulau ini. Aku dan andre menjadi sedikit merinding mendengar kesaksian itu. Aku rasa itu memang ulah sang naga yang marah karena itu adalah hal yang tak mungkin di lakukan oleh manusia. Aku melihat Shiro, wajahnya memancarkan isyarat bahwa dia sangat tertarik dengan misteri ini yang di tambah dengan senyuman kecil. Setelah melihat-lihat TKP, Shiro meminta Sam untuk membawaanya ke tempat Min menginap dengan temannya. Pertama kami mengunjungi kamar Min. Disana ternyata dia sekamar dengan temannya bernama Atsavin. Shiro dan Sam pun bertanya-tanya sedikit tentang Min Hyun Jo sementara aku dan Andre hanya dapat melihat kondisi kamar. Sebenarnya saat di perjalanan Shiro membisiki kami untuk mengamati benda-benda di kamar itu. Aku tak tau untuk apa, tapi aku dan Andre menjalankan perintah Shiro. Kami lanjutkan penyelidikan ke kamar temannya yang lain. Penghuni kamar itu adalah Kyo dan Ian yang tentu saja teman dari Atsavin dan Min Hyun Jo. Sama seperti di kamar Atsavin, Shiro dan Sam bertanya-tanya dengan mereka sementara kami mengamati kamar itu. Pukul 12.39 kami pergi dari kamar itu untuk makan siang. Sam izin pamit pergi ke kamar untuk membuat laporan dari introgasi teman-teman Min Hyun Jo. Akhirnya kami makan di dekat pantai.

“Dre, Josh apa yang kamu lihat tadi di kamar mereka?” Tanya Shiro.
“Aku melihat ada sebuah tali, mungkin tali tambang di bawah kasur di kamar Ian dan Kyo.” Jawab Andre.
“Kalau aku melihat pisau lipat di kamar Atsavin, tapi pada mata pisaunya banyak goresan padahal dari pegangannya itu terlihat masih cukup baru.” Tambahku.
“Dre, apa tali itu ada terlihat seperti terpotong dengan paksa?” Tanya Shiro lagi.
“Emm… Entahlah, aku tidak melihat keseluruhan tali itu.”
“Kalau begitu, ada benda lain yang mencurigakan di kamar mereka?”
“Tidak ada ku rasa. Hanya itu saja.” Jawabku.
“kalau aku mungkin ada, tapi bukan di kamar mereka.”
“Kalau begitu dimana?”
“Aku tadi melihat ada seperti serat tali tambang di ban mobil yang parkir di depan kamar Atsavin.” Terang Andre.
“Baiklah, terima kasih sahabatku. Kalian sangat membantu penyelidikan ini. Mungkin kasus ini akan segera terungkap dan kita akan pulang.”
Sama-sama Shiro. Kami senang biasa membantu kami menyelesaikan kasus ini.” Balasku.
“Ia Ro, kami senang bisa membantu. Tapi apa menurutmu ini bukan ulah naga itu?” Tanya Andre.
“Emm… Mungkin saja ini ulah naga, tapi kita belumlah menerima pertanda dari naga itu.” Shiro menjawab dengan sedikit senyum di wajahnya.

Kami merasa bingung dengan apa yang dikatakan oleh Shiro, tapi mungkin itu adalah pertanda bahwa ada titik terang tentang kasus kali ini. Setelah makan siang, Shiro mengajak kami berjalan-jalan di tengah hutan dekat tebing. Saat disana kami terheran dengan adanya jejak seperti jejak mobil yang melintas sampai ke ujung tebing. Setelah ditelusuri, jejak itu berhenti di ujung tebing. Disana terdapat sebuah pohon yang cukup tinggi dan dibagian bawahnya terlitah seperti tergesek sesuatu. Dan tebing itu mengarak kea rah pantai. Tiba-tiba Shiro tertawa yang membuat aku dan Andre kaget. Kami bingung apa yang dilakukan Shiro. Karena ku rasa Shiro menjadi begitu karena kepanasan, aku pun mengajak semua untuk kembali kekamar kami. Tapi Shiro lebih memilih pergi kekamar Sam. Aku merasa ada yang aneh, jadi sebaiknya aku ikut dalam kunjungannya ke kamar Sam.
Tok…tok…tok….

“Sam, apa kau didalam?”
“Siapa itu?”
“Ini aku Dark L Toushiro.”
“Oh, silahkan masuk. Pintunya tidak di kunci. Ada apa Shiro?”
“Aku rasa aku sudah menemukan naga itu.”
“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.”
“Naga pembunuh itu masih ada di pulau ini.”
“Aku semakin tidak mengerti.”

Shiro menjelaskan panjang lebar kepada Sam. Tapi jujur saja aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Aku rasa hanya polisi yang mengerti istilah-istilah itu. Setelah semua selesai, kami langsung menuju ke kamar teman-teman Min Hyun Jo dan membawa mereka ke tebing yang tadi kami lihat. Tetapi kami berjalan duluan. Shiro berjalan belakangan. Dia ada di kamar Kyo dan Ian. Mungkin dia ingin menyelidiki lagi apa saja yang ada di sana. Beberapa saat menunggu kami cukup kaget karena Shiro datang dengan membawa mobil salah satu teman Min Hyun Jo.

“Hei, apa-apaan ini? Kenapa dia membawa mobilku?” teriak Atsavin.
“Tenang dulu semua. Aku membawa ini demi kepentingan penyelidikan” jawab Shiro.
“Lalu bagaimana Shiro? Tolong jelaskan semua ini.” Tanya Sam.
“Baiklah,aku akan menjelaskan semua trik yang digunakan dalam pembunuhan kali ini.” Jawab Shiro sambil mengikat tali tambang di pohon di bagian atas dan bawah.
“Jadi menurutmu kejadian ini pembunuhan. Sudahku duga ini pasti pembunuhan. Lanjutkan Shiro.” Lanjut Sam.
“Baik, ini sudah cukup. Triknya mudah saja. Tali tambang di ikat pada bagian atas dan bawah membentuk seperti busur panah dah pada bagian tengahnya di ikat lagi dengan tali kemudian di ikat pada mobil ini. Kemudian karung yang sudah ku sesuaikan dengan korban kita anggap sebagai korban ini di taruh di tali ini. Selanjutnya kita tinggal tarik dengan mobil dan memotongnya dengan pisau lipat ini dan trik sempurna ini selesai. Tapi ada yang di lupakan pelaku karena sidik jarinya pasti masih tertinggal di kunci mobil ini karena dia baru menggunakan sarung tangan saat memasang trik ini. Jika dia membawa mobil dengan sarung tangan maka dia akan sulit membawanya karena licin. Dan satu lagi bukti adalah aku menemukan bahwa korban telah di bunuh di kamarnya dan ada sedikit darah di sana. Percikan darah itu salah satunya ada yang seperti tertutup sesuatu. Aku yakin itu celana pelaku dan aku melihat bercak darah itu ada pada celana Kyo. Kau lah pelakunya.”
“Apa? Apa tidak salah? Bagaimana mungkin aku bisa membunuhnya? Kau tak ada bukti.” Kyo sambil sedikit tertawa.
“Apa kau tidak dengar tadi? Kemarin aku sedah menyuruh polisi untuk memeriksa sidik jari di kunci, pisau lipat, bahkan stir mobil dan semuanya ada sidik jarimu padahal semua benda itu bukan milikmu.”
“Tiiddaaakkkkkk…. Aku tidak mebunuhnya. Ttiiddddaaaakkk…” teriak Kyo.

Setelah berteriak dia mencoba berlari ke hutan itu, tapi pilosi telah mengepung tempat itu dan menangkap Kyo atas tuduhan pembunuhan terhadap Min Hyun Jo. Semua telah kembali seperti semula, tidak ada lagi misteri naga. Bahkan, katena kejadian itu, semua penduduk sudah tidak mengorbankan hewan pada naga lagi. Kamipun kembali ke kota kami. Dan sekali lagi aku akan katakan.
----------Case Solved dan Closed----------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar