Sabtu, 04 September 2010

Case 3: Code Case

15/02/2009 Pk.20.00
Pip..pip..pip…
“Hallo, siapa ini? Kenapa pakai private number?”
“Krek… ehm… aku adalah orang yang akan membunuh semua manusia di dalam dunia ini. Hahaha…!!!”
“Apa maumu?”
:”ku hanya bosan dengan semua ini. Seharusnya semua harus di hukum mati dan hanya orang-orang yang baik yang boleh hidup.”
“Apa maksudmu?”
“Dunia ini sudah penuh dengan kotoran, dan sudah seharusnya kotoran itu di buang. Hahaha…!!!”
“Hentikan….!!!! Jangan lakukan itu.”
“Kau bisa menghentikanku. Aku bosan, maukah kau bermain denganku? Hahaha…!!!”
“Baiklah, asal kau tidak membunuh. Apa yang harusku lakukan?”
“Mudah saja, aku akan memberimu petunjuk tentang orang yang akan ku bunuh. Aku dengar kau detective yang hebat. Jika kau berhasil memecahkannya maka orang itu akan selamat. Bagaimana? Mudahkan? Hahaha…!!!”
“Jangan main-main!!! Ini menyangkut nyawa manusia. Hentikanlah!!!”
“terserah kau mau ikut atau tidak. Yang pasti aku akan mengirimkan petunjuk kepadamu besok dan jika kau tidak ingin bermain maka satu persatu manusia akan musnah. Hahaha….!!!”
“Tttaaapppiii….!!! Ckrek......”
Tut..tut…tut…
“Hallo…hallo…!!!”
Kejadian itu membuat sahabatku yang biasanya tenang menjadi panik. Aku dan Andre bergegas kerumah Shiro setelah menerima SMS tentang kejadian tadi. Saat sampai disana, kami melihat ada sebuah mobil polisi terpampang di pojok jalan dekat rumah Shiro. Dugaanku itu pasti mobil itu milik polisi Sam dan dugaanku terbukti saat kami masuk kedalam rumah Shiro. Mereka sedang berdiskusi. Kamipun ikut duduk disamping mereka dan mendengarkan perbincangan mereka tapi seperti biasa kami tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Mata kami berdua mulai terasa berat, jam pun sudah menjukan pukul 22.07 dan tiba-tiba aku tidak sadarkan diri karena mengantuk. Saat pagi tiba, aku terbangun di ruang tamu rumah Shiro dan melihat sekitar tapi aku tak melihat Shiro dan Sam. Yang kulihat hanyalah Andre yang masih tertidur pulas di sofa. Aku beranjak mencari Shiro. Aku memulai mencari di toilet kemudian kamar Shiro, dan dapur tapi tak menemukannya. Tapi saat didapur aku melihat secarik kertas di atas meja makan. Ternyata dari shiro dan ininya adalah:
“Sahabat, aku dan Sam pergi ke kantor polisi sebentar untuk mengambil surat investigasi. Aku tak tega membangunkan kalian yang sedang tertidur pulas. Kalian tolong jaga rumahku. Nanti, jika ada surat datang, ambilkan itu untukku tapi gunakan sarung tangan yang ada di atas meja untuk mengambilnya dan jangan membuka surat itu sampai aku kembali. Jika kalian merasa lapar, silahkan makan apapun yang ada si dalam lemari makanan. Kalian tahukan tempat menyimpan makanan?
Sahabatmu, Shiro.”
Aku pun membangunkan Andre dan menunggu Shiro pulang tapi tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu. Aku dan Andre merasa takut. Lama kelamaan ketukan itu terdengar semakin keras. Aku pun terdiam dalam pikiranku. Apa yang sebaiknya aku lakukan. Aku tak bisa berkata apa-apa. Akhirnya aku mencoba memberanikan diri mendekati pintu depan yang tak terlalu jauh dari kami. Suara ketukan semakin terdengar kencang. Aku mencoba meraih handle pintu itu. Saat tanganku sampai di handle itu, tiba-tiba saja suara ketukan itu berhenti. Aku merasa semakin penasaran mengapa ketukan itu berhenti. Kami kaget tak bergerak saat sesuatu jatuh di atas kaki kami. Dalam kediamanku itu aku melihat Andre berusaha mengerakan matanya kearah bawah. Dan tiba-tiba aku melihat wajah Andre berubah dari ketakutan menjadi tertawa kecil. Aku semakin bingung apa yang terjadi. Aku pikir Andre sudah menjadi gila karena melihat sesuatu yang mengerikan di bawah kaki kami. Rasa penasaran membuatku menolehkan kepalaku ke bawah juga. Dan betapa malunya aku saat ku lihat yang ada di bawah itu adalah selembar surat. Aku pun bergegas keluar rumah dan aku melihat petugas pengantar surat sedang mengetuk pintu rumah sebelah. Betapa leganya hatiku saat itu. Aku kembali masuk ke rumah, mengambil sarung tangan, dan mengambil surat itu dengan sarung tangan sarta membawanya ke meja di ruang tamu. Kami berdua duduk di atas sofa berdiam diri sambil melihat surat itu. Aku merasa Andre sangat penasaran dengan isi surat itu. Tak ku pungkiri aku pun tergoda untuk melihat isi surat itu. Tanganku tak berhenti bergerak hingga akhirnya menuju surat itu yang berada di atas meja. Tangan telah mendarat di atas secarik kertas kekuning-kuningan seperti kertas yang sudah tua. Perlahan ku angkat kertas itu dan mencoba membuka surat. Brukkk…. Terdengar suara keras dari arah pintu. Terkaget, surat itu terjatuh dari tanganku ke atas meja.
“Aku pulang…!!!”
Ternyata itu Shiro. Aku tak terdiam karena kaget.
“wah, su…sudah pu..pulang ya???” jawabku, gugup.
“Ia. Oh ia, apa ada surat datang?“
“Oh iaa, a...ada. Ini dia.”
“Terima kasih. Hey, kenapa kalian terlihat tegang sekali?”
“Emm… Mung… mungkin hanya pe...perasaanmu saja Shiro.” Jawab Andre.
“Ya sudahlah…”
Shiro membuka sarat itu dan membuatku bingung. Isi surat itu hanyalah huruf-huruf yang tak beraturan. Shiro merasa tertantang walau wajahnya terlihat sedikit takut. Dia langsung mengambil kertas dan mencatatnya. Kira-kira inilah isi surat tersebut.
“Hai detective, saat ini aku akan berjalan-jalan di Asia. Aku mungkin akan mampir ke suatu tempat yang berbeda. Temukanlah gunung api yang mengeluarkan magma dingin. Aku akan mencari “NHG_CK2(Q)” disana. Itu adalah nama orang yang akan kubunuh. Cepatlah, aku akan akan membunuhnya saat terbentuk huruf “L” diroda yang berputar kekanan pada tanggal “U/B/BI” sampai berjumpa di sana ”
Setelah itu Shiro langsung mengambil secarik kertas kosong dan pensil dan membuka laptopnya. Aku bingung dengan yang dilakukannya. Dia membuka laptopnya dan membuka sebuah situs. Di atas kertas kosong itu terlihat beberapa coretan dan tertulis sesuatu di sana. Mungkin itu adalah orang yang akan di bunuh. Tapi setelah beberapa jam tak tampak titik terang di wajah Shiro. Mukanya terlihat lelah dan sangat bingung. Apa yang harus aku lakukan untuk membantu Shiro. Akhirnya aku hanya membicarakan sebuah tempat di Abu Dhabi dengan Andre. Aku dan Andre sangat kaget tiba-tiba saja Shiro bangun dari kursinya dengan wajah tersenyum.
“Ada apa Shiro?” tanya Sam.
“Akhirnya aku menemukan tempat orang yang akan dibunuh. Terima kasih Josh, Dre.” Jawab Shiro senang.
“Memang kenapa terima kasih?” tanyaku bingung.
“Tempat yang kalian bicarakan adalah tempatnya.”
“Abu Dhabi? Itu dulu merupakan air mancur berbentuk seperti gunung namun sekarang sudah di luluh lantakan menjadi daerah perumahan.” Jawab Andre.
“Ya, itu dia, tempat itu menyerupai gunung dan merupakan air mancur, dengan kaa lain itu adalah gunung yang mengeluarkan magma dingin”
“Tapi apa kamu sudah tau korban dan waktunya?” tanya Sam.
“Itu aku sudah mengetahuinya. Kira-kira begini arti dan penyelesaiannya.”
Shiro memberikan kertas tadi dan isinya seperti ini.
NHG_CK2(Q) --à 1487_3112(17) à 1487_31134 --> SiON_LiNaSe
saat terbentuk huruf “L” diroda yang berputar kekanan-à jam 3
pada tanggal U/B/BI --à 21/02/29--à 21/02/2009”
“Sam cepat hubungi kontor pusat dan bilang informasi ini.” Seru Shiro tegas dan panik.
“Baik, aku langsung pergi ke lokasi. Waktunya masih cukup lama jadi masih sempat menuju ke sana” jawab Sam.
“Shiro, bagaimana bisa kode itu menjadi nama seseorang? Aku tidak mengerti.” Tanyaku penasaran.
“Mudah saja, ini menggunakan tabel periodik kimia. Pertama konvert huruf ini kedalam angka kemudian angka-angka itu menunjukan”
Sesampainya di kantor Sam pun langsung meminta surat dinas menuju Abu Dhabi. Dengan segera dia mencari korban. Shiro memutuskan untuk ikut dalam pengamanan ini. Aku pun tak mau ketinggalan, namun Andre tidak dapat ikut karena di panggil untuk membantu temannya melakukan sesuatu. Ternyata korban adalah seorang ilmuan yang bergerak dalam suatu organisasi milik pemerintah setempat untuk membuat obat-obatan kimiawi yang berbahaya. Setelah menemui korban, Sam langsung meminta bantuan polisi setempat untuk membantu pengawasan penjagaan korban.
21/02/2009 Pk. 02.50
Polisi telah bersiap menjaga di rumah korban, Sam ikut mengawasi korban yang tengah tidur. Waktu berjalan dan sampailah pada pukul 3, waktu yang ditentukan pembunuh. Namun belum terlihat ada tanda-tanda yang mencurigakan.
“Sam, pembunuh itu sudah berada disini jadi berjagalah agar tindakannya tak terlaksana.”
Sam semakin meningkatkan kewaspadaan. Tiba-tba saja.....
busstttt......”
Asap keluar dari sudut-sudut kamar, Sam, Shiro dan aku menutup hidung dengan baju kemudian Sam mengeluarkan masker dari tasnya. Aku melihat semua polisi disana telah jatuh. Mungkin ini adalah gas tidur. Sam dan Shiro semakin waspada. Muncul sesosok pria cukup tinggi muncul dari jendela namun aku tak dapat melihat wajahnya karena tertutup asap. Seketika itu juga aku berteriak dan dengan sigap Sam langsung melompat kearah jendela. Setelah asap mulai menghilang aku mengarah ke arah jendela. Aku lihat Shiro sedang berdiri menatap kebawah dengan wajah senang. Aku menjadi penasaran dan ikut melihat kebawah. Ternyata dibawah ada Sam dengan pria tinggi yang mungkin aku lihat tadi. Sam mengeluarkan borgol dari tasnya dan kemudian menggiring pria itu ke kantor polisi setempat. Setelah diselidiki ternyata pria itu adalah Sammy, teroris kelas dunia yang sedang diincar berbagai negara kerena berbagai kasus yang dilakukan. Sammy tergabung dalam sindikat teroris “REDCROS” yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaanya. Sammy tidak mau memberikan informasi sedikitpun kepada polisi. Saat di dalam sel, dia bunuh diri dengan menggunakan garpu makan. Akhirnya, kami kembali pulang ke Indonesia dan dengan itu dapat dinyatakan
-----------------------------------Case Solved--------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar